I'm Rosalia Valentin Margareta

rossrosalia.blogspot.com

rossrosalia.blogspot.com

rainbow in a word

twitter @rossrosalia

rainbow in a word

facebook: Rosalia Valentin Margareta

rainbow in a word

Information System 2011

rainbow in a word

Monday, November 25, 2013

renungan...

seorang mandor kuli bangunan di lantai 5 mencoba memanggil pekerjanya.
selang beberapa menit mandor memanggil hingga berteriak, sang pekerja tidak mendengar dan terus melanjutkan pekerjaannya.
dilemparlah uang 1000 rupiah oleh mandor kepada si pekerja agar dia mau menoleh ke atas dan menerima panggilannya. namun sang pekerja hanya mengambil uang tersebut, meletakkan ke dalam saku, dan melanjutkan pekerjaanya. tidak membalas panggilan mandor.
dilemparlah uang lebih besar nilainya 10.000 rupiah kepada si pekerja, namun lagi-lagi hanya diambil kemudian dimasukkan saku, tidak membalas panggilan mandor.
kemudian sang mandor melemparkan batu kecil kepada pekerja, dan "duh" erang dia kesakitan karena terkena lemparan batu tadi. barulah si pekerja menyadari bahwa sedari tadi mandor hendak memanggilnya.

seperti itulah analogi hubungan Allah dengan manusia.
manusia kerap kali lupa untuk bersyukur, berkomunikasi dengan Allah ketika dia mendapat rezeki.
seringkali manusia melupakan Allah ketika dia mendapatkan kebahagian. lupa bahwa kebahagiaan tersebut milik Allah.
tidak jarang manusia meangatasnamakan "hoki" sebagai keadaan ketika dia mendapat sebuah kesenangan, dan lupa bahwa kesenangan itu titipan Allah.
bahkan kita menjadi takabbur dengan rejeki yang diberikan Allah.
namun, ketika Allah memberikan ujian seperti batu kecil tadi, barulah manusia mencoba mendekatkan diri kepada Allah, meminta petunjukNya, memohon jalan keluar. malah terkadang manusia menyalahkan Allah atas ketidakberhasilannya.
Innalillah...

jangan sampai kita menjadi seperti itu. how the lonely our heart and life is, remember Allah always besides us for the entire of our life.
jangan sampai kita menjadi hamba tak tahu diri yang datang cuma sekedar minta tolong sama Allah. memang hanya kepada Allah kita memohon perlindungan dan pertolongan, namun kita juga harus ingat hanya kepada Allah tempat kita bersyukur atas segala karunianya. Allah blesses us, amin :)



Wednesday, November 20, 2013

iya, ini cuma sebagian kecil petunjukNya

inget curhatan adek bukan kandung yang paling kusayang Anita Rusdiyana, tentang betapa hancurnya dia pas dapet nilai UTS ga sesuai harapan mata kuliah Pengantar Matematika (15/11/2013: 5.07 pm)

mbak rosaa, sedih biji PM ku uelek :'( - sms pertamanya masuk
seperti pas jaman maba dulu, aku juga pernah ngalamin hal seperti itu. UTS pertama dapet jelek, ugh umpatan-umpatan gak jelas muncul, sampe kadang nyalahin Tuhan yang udah ngasih kehidupan sampe gede kayak gini. ini hasil pengalamanku yang udah 2 tahun lebih dulu jadi mahasiswa hehe

iya nit. kadang gak semua usaha keras kita langsung dijawab sm Allah. kadang kita mikir, " bukannya kalo nanem bibit apel, keluarnya juga apel ya? kok ini malah keluar sawo". aku pernah, sering malah dapet sesuatu yang aku pikir gak sebanding sm hasil kerja kerasku.
aku pernah belajar mati-matian, ikut LBB di surabaya sm malang buat masuk STAN. Tapi Allah ngasih kegagalan karena itu yang pengen Allah tunjukin. bahwasannya SI adalah tempat yg worth it buatku. dan aku ngerasain itu sekarang. yang awalnya slalu ada pertanyaan, "sebenere iki aku kuliah opo se? koding iyo manajemen iyo, campur2 gak jelas", sekarang sudah alhamdulillah lebih tau tentang fokus kuliahku ini.
aku pernah belajar 3 hari 3 malem ngafalin bab virus waktu mau UTS biologi, saking niatnya itu, buat perbaiki nilai2 sebelumnya. eh tapi ya kok malah dapet separuh dari keseluruhan nilai (red: 50), karena soal yg diujikan lebih banyak ngambil bab lain. tapi hasil belajar tadi ga sia-sia walaupun nilai UTS jelek, tapi sampe sekarang aku masih hafal bab itu, dan gunanya pas adekku nanya tentang virus ya aku tau lebih banyak. dan gimana rasanya jadi mbak yang bisa diandelin adeknya? sama kayak kalo kita dibanggain sm orang tua, trus mereka ngebanggain anak-anaknya di depan teman-temannya. adekku juga gitu.

sebenernya banyak kegagalan yang terjadi pada hidup kita tapi kita gak sadar bahwa usaha yang dilakukan sebelum kegagalan itu terjadi malah membuat kita semakin kuat. ada nih pepatah aku pernah ngutip dari blog seseorang, "maturity comes when you stop making excuses and start making changes" (kedewasaan itu akan muncul ketika kamu berhenti memaklumi kegagalan dan memulai untuk berubah). memang sih pepatah itu tergantung dari orang yang ngejalani. tapi bagiku, ketika kita sudah kapok akan suatu kegagalan biasanya disitulah kita bisa bangkit. tapi ya sampe kapan kegagalan itu ada biar kita kapok? kita bukan anak TK lagi yang mesti dijewer dulu kalo nakal sm ibu kan. kita mesti berubah dg keinginan sendiri.
ketika kita sudah menyadari bahwa kegagalan itu aselinya berasal dari diri kita (asumsikan bahwa Allah memberikan hasil sesuai dengan usaha kita karena Dia Maha Adil), dan kalo misal kita ingin merubah kegagalan itu menjadi kesuksesan, kita bakal paling engga menyesali diri (kenapa aku gitu kemarin, kenapa aku malah nonton bukannya belajar?) truus merubah sikap kita yang seperti itu. wajar jika terkadang kita melakukan pembelaan. "nilai UTS ku jelek, soalnya kelasku UTS hari pertama, sedangkan kelas lain enak dapet bocoran", terus kita bangga dengan dapet bocoran UTS nya kita bagus? kekanakkanakan. di dunia kerja ga ada istilah kayak gitu meen. "kerjaanku belum maksimal soalnya baru dikasih kemarin, sedangkan dia bagus soalnya udah jauh-jauh hari dikasih. " lalu kamu nyalahin bos yg ngasih kerjaan. you'll get fire! wake up.
memaklumi kegagalan itu bukan satu-satunya alat penghibur kita. kita harus ikhlas atas apa-apa yang sudah diberikan. tapi kadang kita malah gak sadar yang dikasih itu petunjuk. dapet nilai jelek, yaudah next exam mesti lebih bagus. kalo bisa dapet A kenapa kita puas sama hasil B? bukannya ga bersyukur, tapi Allah sangat menyukai hambaNya yang getol berikhtiar dibanding cuma ngeluh dan menyalahkan keadaan. insya Allah apa-apa yang kita tanam bakal tumbuh dengan baik atas RidhoNya jika kita ngerawat dan gak ngebiarin mati :)

and for you Nita, hidup itu butuh terjalan buat kita lebih baik. kalo ngeflat aja gimana kita ngerti rasanya pahit, gimana kita ngerti cara buat jadi lebih baik. Allah Maha Mengevaluasi. percaya deh itu petunjuk bahwa kelemahan kita terletak disitu. you'll be better if you be able to conquer your weakness, menaklukkan batas kekuatanmu. ya kalo kata novel 5 cm sih:

Dan...
sehabis itu yang kamu perlu...
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
lapisan tekad yg seribu kali lebih keras dari baja...
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya...
Serta mulut yang akan selalu berdoa...


Allah always loves you for the entire of your life :)

Apalagi Tuhan

ini adalah repost dari blog seseorang. cuma buat saling mengingatkan sesama :)

Dengan terhuyung-huyung anak saya yang masih berumur sebelas bulan berjalan melangkah sambil mendorong Baby walker-nya. Saya mengikuti dari belakang, menjaga kalau-kalau dia sampai terjatuh ke belakang.
Benar saja, setelah beberapa langkah ke depan, tubuhnya limbung, pegangannya terlepas dari gagang baby walker. Dengan sigap saya menyambut tubuh mungilnya. Dia hanya tertawa memperlihatkan barisan giginya yang baru tumbuh sedikit. Saya membalas senyumnya dan menegakkan kembali tubuhnya. Dia kembali melangkah seolah tak pernah ada kejadian apa-apa barusan.
Sesaat, ada semacam keharuan yang menelusup masuk menembus relung dada. Entah darimana datangnya, tapi rasa haru itu menyentuh ke relung hati terdalam dan membuat mata ini pedih karena rembesan air mata yang keluar tertahan.
Saya membayangkan, “Kita manusia saja begitu tekunnya menjaga anak yang kita kasihi.. Tanpa si anak sadari, ada orangtua yang penuh cinta menjaganya dari belakang. Orangtua yang sekilas seakan membiarkan anaknya melangkah, namun dengan hati waspada siap sedia menjaga dari belakang.
Ketika si anak terjatuh dan menangis, ada orangtua yang akan memeluknya dengan penuh cinta dan mengusap tetes airmata yang jatuh.
Manusia saja seperti itu. Apalagi Tuhan? Dia yang Maha Pengasih Penyayang pastilah lebih mencintai kita melebihi manusia yang cinta pada anaknya. Anehnya, banyak orang yang lebih suka membicarakan sisi pemarahnya Tuhan.
Mungkin kita tidak asing dengan kalimat-kalimat seperti:
- Ayo Sholat, nanti Tuhan marah
- Bencana alam, Tuhan murka
- “Tuhan tidak tidur, dia pasti akan membalas.. (Sejak kapan Tuhan jadi Tukang balas dendam manusia?)

Padahal Nabi menyebutkan kasih sayang Allah itu hanya satu dari 100 bagiannya yang diturunkan ke bumi. Itupun bahkan sudah mampu membuat hewan punya naluri menyayangi anaknya. Sementara, 99 dari kasih sayang sisanya, Allah simpan untuk di hari kemudian.
Jadi, kalau saat ini kita sedang dalam kondisi “terjatuh” saat melangkah, sesungguhnya ada Tuhan yang mendekap kita dengan segenap cintanya. Cinta yang melebihi cinta manusia kepada anaknya.
Bayangkan :’)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More