I'm Rosalia Valentin Margareta

rossrosalia.blogspot.com

rossrosalia.blogspot.com

rainbow in a word

twitter @rossrosalia

rainbow in a word

facebook: Rosalia Valentin Margareta

rainbow in a word

Information System 2011

rainbow in a word

Thursday, July 3, 2014

al 'ashr


Demi Masa
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
Melainkan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh
Dan berpesan kepada kebenaran dan kesabaran

selagi masih mampu

1 Juli 2014, 08.22
stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan

rasanya tak bersemangat sama sekali berangkat kerja, badan lagi gak enak, cuaca lagi panas, stasiun rame sekali. kemudian aku duduk menunggu kereta datang dari arah Depok menuju Jakarta Kota. di sampingku duduklah nenek-nenek usianya sekitar 75 tahun, memakai tongkat, dikenakannya rok 3/4, dan syal yang diletakkan tak beraturan menutupi dada.

nenek : mbak mau kemana?
aku : mau ke tanjung barat ibu
nenek : kuliah atau bekerja?
aku : kerja bu. ibu sendirian aja?
nenek : kerja dimana mbak? iya sendirian
aku : telkom kebon sirih. ibu mau kemana?
nenek : ke cikini mbak
aku : ngapain bu ke sana? (akhirnya ikutan kepo juga)
nenek : ke gereja, selagi masih bisa kesana ya saya kesana (sambil senyum)
aku : .......

aku sedikit kaget dengan tujuan nenek tersebut. yaa mungkin bagi orang lain biasa aja ya.
nenek-nenek,berani naik krl jakarta yang ga manusiawi penumpangnya, buat ibadah ke gereja, jauh,sendirian lagi. dan tidak tampak muka menggerutu sebal melihat kengerian penumpang kereta.
kemudian beliau menggandeng tanganku untuk minta ditemani naik krl, dan entah kenapa walaupun kami tidak ada hubungan darah, aku merasa ikut lega dan tenang melihat beliau dapet tepat duduk. seolah aku ini cucunya yang bertanggung jawab atas beliau hingga beliau turun dari kereta.

saat beliau akan turun beliau kemudian berkata, "saya berdoa kepadaNya semoga kita dipertemukan lagi di selasa depan ya mbak. hati hati sampai tujuan". 

hal yang sangat biasa namun bagiku hal ini ampuh membuatku merenung.
aku yang masih muda, bisa bekerja, masih suka mengeluh. apa aku bisa nanti jika sudah tua berangkat sendiri ke masjid yang walau dekat, sendirian? tanpa sanak keluarga? apa aku masih bisa mandiri disaat tua jika pas muda aja masih suka nangis didepan orang tua?

ya Allah panjangkanlah umur beliau.
meskipun kami berbeda agama, bagi hamba ilmu bisa diperoleh dari mana saja. ilmu sabar, tidak putus asa, dan mencintai Tuhannya, barusan saja hamba peroleh dari seorang nenek yang hamba pun tidak tahu namanya. Kau selalu berada di antara orang-orang yang mengingatMu selalu. Amin

Wednesday, May 28, 2014

ayahmu ini...

"ayahmu iki duduk ayah sing pinter, ayah iki wong bodoh gak seneng sekolah. ayah iki gak duwe kemampuan mbujuk uwong, ngandalno komunikasi, ayah gak duwe lambe sales. ayah iki gak ngerti opo iku internet, android, email. ayah iki wong ndeso, senengane njebur kali ndolek remis, tenguk-tenguk madep sawah, turu nang gubuk. ayah iki gak ngerti rasane mangan nok hotel bintang 5. ayah gak duwe kemampuan dadi wong kuto. ayah gak ngerti lek sampean nakoni masalah matematika, fisika, geografi. sing ayah ngerti yoopo carane anak-anakku sekolah sampe dukur sampe mblenger, gak kekurangan panganan, gak kekurangan sandang, gak kekurangan perhatian."

artinya...
ayahmu ini bukan orang pintar, ayah ini orang bodoh yang gak suka sekolah. ayah ini gak punya kemampuan membujuk orang lain, mengandalkan komunikasi, ayah gak punya mulut sales. ayah ini gak tau apa itu internet, android, email. ayah ini orang desa, sukanya mandi di kali nyari kerang, nyantai menghadap ke sawah, tidur di gubuk. ayah ini gakngerti rasanya makan di hotel bintang 5. ayah gak punya kemampuan jadi orang kota. ayah gak ngerti kalo kalian nanyain masalah matematika, fisika, geografi. sing ayah ngerti gimana caranya anak-anakku sekolah sampe tinggi sampe bosan, gak kekurangan makan, gak kekurangan pakaian, gak kekurangan perhatian.




Monday, April 14, 2014

PEMIMPIN ITU

"Orang yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya mampu membuat anggotanya merasa berguna dan memberikan respek tinggi kepadannya"

Thursday, April 10, 2014

kangen

Kangen

Telah kutuliskan puisi-puisi itu
sejak usiamu 26 tahun
ketika pertama kali kita bertukar senyum
pada jarak pandang yang begitu dekat

Kau ingat,
saat kubisikkan mungkin aku tak perlu matahari,
bulan atau bintang lagi
cukup kau, cahaya yang Dia kirimkan untukku

Ah, apa kau masih menyimpan puisi-puisi itu?

Belasan tahun kemudian
aku masih menikmati
mengirimimu puisi
hingga hari ini
aku pun menjelma hujan yang enggan berhenti di berandamu
bersama angin yang selalu kasmaran

Kau tahu, aku masih saja menatapmu
dengan mataku yang dulu
lelaki sederhana berhati samudera
yang selalu membawaku berlabuh padaNya

Pada berkali masa, kau pernah berkata,
"Aku tahu, Aku hanya ingin menikahi jiwamu selalu"
(HTR)

By: Helvy Tiana Rosa


Aku menunggumu calon suamiku, disegala doa dan hembusan nafas ini, aku akan menjaga diriku untukmu, hingga kau datang menjemputku, bersama berjalan menuju surga Allah Yang Maha Abadi

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More