Thursday, October 24, 2013
Allah bersama orang-orang yg go ahead
gak tau kenapa 2 minggu terakhir ini aku kayak gak jodoh sama beberapa mata kuliah. telat ngumpulin tugas, salah format, blank saat kuis, telat ujian... rasanya itu kok ya semua pada berantakan gini. padahal semangat juga masih menggebu-gebu, pikiran masih tetep fokus, dan lagi belum pada titik bosen kuliah. aneh bukan sih? jadinya dikit-dikit kepikiran, was was gak jelas, pikiran galau gak karu-karuan pas kena masalah kuliah padahal cuma secuil, ujung-ujungnya stuck sama bad mood itu tadi. mungkin karena akhir-akhir ini banyak dikejar deadline tugas kuliah dan proyek sama dosen, jadinya gabisa nyelesaiin semua dg maksimal, pasti ada aja yg missed. pokoknya ada aja yg trouble -_- kadang aku mikir masa gara-gara 1 masalah jadi kebawa ke semuanya sih? masalahnya juga ga ribetribet amat. apa karena faktor moody atau emang akunya yg males jadi suka deadline? hmm 1 kalimat yg tiba-tiba bikin sadar sih, keberhasilan gak berpihak sama orang males. jadinya mau gamau dan harus mau, pola ngerjain tugasku sekarang ini kudu diubah. jangan tergantung mood dan harus berprioritas. soalnya kalo gak gitu aseli deh bikin kacau yang lainnya. emang kok, Allah bersama orang-orang yg go ahead. wish You always beside me God.
Wednesday, October 9, 2013
Selamat ulang tahun ayah ♥
45 tahun sudah kau hidup di dunia ini. dititipkan kehidupan serta amanah dari Yang Maha Kuasa. masa kecil yang indah tak pernah sedikitpun kau lupakan. kenangan bersama teman-teman, berenang di kali, menangkap ikan, bakar kerang, manjat pohon, tak sedikitpun kau lupa. kau sungguh dicinta oleh teman-temanmu dulu hingga sekarang. anak yang beranjak dewasa, berani mengalihkan tanggung jawab orang tua. hidup mandiri dan sudah tidak meminta. hingga kau berani mengambil tanggung jawab anak orang, sebagai suami, sebagai ayah.
kinipun tugasmu berganti menjadi jauh lebih besar, bertanggung jawab atas sebuah rumah tangga. kau bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. bermodal kuat, tahan banting, dan kepercayaan, kau laksana arjuna mencari kerja serabutan sana sini hanya untuk membuat mama tidak sampai lapar.
hingga akhirnya aku terlahir di dunia sebagai anak pertamamu, kebanggaan pertamamu. aku bagai motivasi hidup, yang membuatmu semakin keras bekerja. tak jarang kau sesak napas karena debu ampas padi. itu tak membuatmu putus asa. sikapmu yang jujur, membuat bosmu kala itu sungguh menyayangimu, hingga diberikanlah amanah sebagai seorang mandor penggilingan padi. 200 ribu per bulan kau putar uang itu untuk membiayai kami, bagaimanapun caranya. hingga Allah mendengar doamu kala itu, ayah memenangkan hadiah mobil pengangkut barang dari sebuah Bank. kau jual mobil itu sebagai modal usaha. ayah membeli 1 buah angkot yang bisa dioperasikan sebagai penghasilan tambahan. kau memperkerjakan temanmu yang kala itu mengalami krisis ekonomi. hasil angkot kau bagikan menjadi 2. malah terkadang ayah harus mengorbankan waktu istirahatnya, untuk mengendarai angkot jika temanmu sakit. kau bekerja terlalu keras, tapi kau orang yang keras kepala. bagaimanapun mama menasihati, kau hanya bilang "kalau aku gak kerja, seli mau minum susu darimana?". selalu seperti itu.
aku ingat masa kecilku waktu itu nakal sekali. sosok anak yang tidak mau diam. ayah sering cerita, jika aku sakit, setiap malam tubuhku tidak pernah mau diajak duduk. maunya selalu digendong dan diayunkan. ayah, mama, dan nenek bergiliran menggendong sepanjang malam. terutama ayah yang tidak tega dengan suara tangisku. rela tidak istirahat semalaman hanya untuk menenangkanku. namun hal itupun tak menyurutkan tekad ayah untuk bekerja, demi kami.
kala itu tahun 1999 aku mulai mengenakan seragam TK. sudah mengerti huruf, angka dan benda-benda. tidak mau diam, selalu bertanya, dan suka menangis. dan akupun ingat, ayah dan mama tidak pernah mengacuhkan pertanyaanku. kalian selalu menjawab apapun yg kutanyakan. terima kasih menjadi guru sejati bagi hidupku :)
bisnis angkot ayah ternyata mengalami penurunan omzet. hingga akhirnya kau jual angkot itu, dan membeli sebuah sepeda motor bekas. kau naikkan aku diatas motor dan mengajak jalan-jalan. bertiga, kau membonceng kami berwisata, walau hanya sekedar mencari udara sejuk di Pacet.
sepeda itu kau jual lagi untuk membeli motor yang lebih bagus. sedikit demi sedikit perekonomian kami meningkat. banyak tawaran membeli motor tersebut dari beberapa makelar. kau pun menjual motor itu untuk modal yang lebih besar. lama kelamaan, kau terbiasa memperjualbelikan kendaraan hingga kau mampu membeli sebuah mobil dengan tabungan yang ada.
kala itu pertama kali ayah membawa mobil pribadi di depan rumah kami. aku sangat senang, loncat kesana kemari, di atas gendongan ayah, aku menepuk-nepuk bodi mobil itu. maklum, harga mobil sangat mahal dan jarang orang mau membeli mobil.
adik kembarku terlahir. 3 orang anak perempuan kecil meramaikan suasana rumah. alhamdulillah katamu. walaupun sebenernya aku tahu kau sangat menginginkan anak laki-laki, untuk diajak berlari, bersepeda, mancing, main bola, dan manjat pohon. tapi tak pernah ayah menyesali kehadiran kami, 3 anak perempuan anugerah terbesar dalam hidupnya :')
hampir 15 tahun kau menggeluti dunia jual beli mobil, kau memiliki banyak sekali koneksi, teman dan rekan kerja. yang saat ini selalu ada di saat ayah membutuhkan mereka. semua ini berkat Allah yang percaya kepadamu, titipan rezeki ini akan kau pergunakan semestinya.
kebutuhan hidup semakin meningkat. kami harus memiliki rumah sendiri. ayah dan mama banting tulang bekerja seharian penuh untuk mengumpulkan pundi-pundi uang. hingga akhirnya ayah membangun rumah yang saat ini sedang kami singgahi. rumah sederhana, dengan taman di depannya. pohon mangga mengelilingi, serta halaman yang luas. rumah impian kami.
tabungan habis untuk membangun rumah. masih tersisa beberapa aset yang bisa dijual untuk modal bisnis. kau jual aset-aset itu hingga akhirnya kau membeli sebuah truk yang bisa digunakan sebagai jasa pengangkut limbah. datang beberapa orang meminta pekerjaan, kau pun memberikannya. walaupun tau penghasilan truk itu tidak besar, kau rela membaginya.
Allah Tak Pernah Tidur. Dia tahu kebaikanmu. rezeki datang sendirinya, hingga ayah mampu membeli sebuah truk lagi untuk mengembangkan bisnisnya. dan hingga saat ini pun ayah berhasil, truk-truk itu membawa pemasukan yg berarti bagi kami :)
kebutuhan rumah tangga semakin besar. aku dan adikku memerlukan biaya lebih untuk sekolah. alhamdulillah saat itu mama ditetapkan menjadi seorang PNS, seorang pengemban amanah negara. ayah dibantu oleh mama, sedikit demi sedikit menabung, hidup hemat.
kala itu ayah dihadapkan dengan pilihan besar. seseorang menawarkan jasa perakit mesin pembuatan karton. kau berpikir untuk berbisnis, membuka lapangan kerja. tabungan yang selama ini tersimpan apik, harus dikeluarkan sebagai modal usaha. kau tidak mau meminjam di bank. karena kejujuranmu, seseorang penjual tanah sebagai lahan pabrik ikhlas jika ayah melunasinya dengan mencicil setiap bulan 10 juta.
berat sekali awalnya, order masih sepi, pegawai menganggur, cuaca tidak mendukung. rasanya ingin collapse saja. namun mama dg segenap dukungannya, mampu mengembalikan semangatmu. kau ubah sistemnya, kau promosikan karton itu ke koneksi dan teman yang kau kenal. tak ubahnya seperti sales yang menjajakan produk, kau pun seperti itu. dari pabrik satu ke pabrik lainnya. ayah berhasil. beberapa orderan masuk, masih labil memang tapi semua itu butuh waktu. Allah Maha Melihat :)
saat ini beberapa bisnis kau jalankan. waktu, tenaga tercurah pada itu semua. tapi mengapa, aku sedikitpun tidak pernah merasa kau acuhkan? aku merasa anak paling beruntung di dunia ini yang memiliki ayah sepertimu. di mataku, ayah sangat cerdas. menyeimbangkan segalanya. keluarga, pekerjaan, agama. sesibuk apapun ayah tak pernah mengeluhkan di hadapan kami. sebesar apapun masalahnya, ayah selalu tersenyum. jika ada liburan, orang yg paling bahagia bukanlah aku, adik, atau mama, tapi ayah. karena disitu kami bisa berkumpul, melepas kesibukan, walau hanya sekedar berkumpul di ruang tamu, menikmati sepiring nasi dan tempe untuk sarapan.
bagimu, kau bukanlah orang sibuk, malah kau sering berkata, "anak-anakku memiliki kesibukan lebih dari ayahnya. ayah rindu kalian, walau hanya sebatas sarapan bersama." :')
segala kenangan tentangmu, begitu membekas di hatiku. walaupun aku jauh, kau selalu kurindukan. setiap doa dalam sholatku, tak pernah tertinggal doa untukmu. terima kasih pahlawanku.
selamat ulang tahun ayah, panjang umurmu, disembuhkan dari segala penyakit, dicintai Allah dan semua orang yang mengenalmu.
aku mencintaimu karena Allah, ayah :)
Subscribe to:
Posts (Atom)