siang ini aku menyempatkan diri mengunjungi danau favoritku, danau beriak dengan anggunnya.
setiap angin yang menerpa membuatku tak bisa berceloteh, menjadikanku bukan aku lagi.
seakan aku dibungkam oleh perasaan dan pikiranku selama ini, oh tidak, yang pasti 4 bulan terakhir ini.
aku lelah, lelah sekali...
banyak hal terperangkap dalam pikiranku hingga aku tak bisa mencerna dengan baik apa maksud semua ini.
badan ini mendadak dingin, bak terjebak hujan dan angin ketika terburu ingin pulang kerumah. ingin lepas, tapi tak bisa.
aku lelah berlari.
aku berlari untuk sebuah kenyataan yang luar biasa pahitnya. aku bersembunyi di tumpukan tugas dan kegiatan di kampus. aku menutup telinga dari segala hingar bingar tentang hal itu. aku menutup mataku agar tak ada lagi air mata yang mengalir sia-sia. aku berlari hingga lelah ini pada akhirnya datang.
bukankah ada terang sehabis gelap?
berlari bukan pilihan yang baik. aku harus menghadapi. karena sampai kapanpun aku harus menopang hidupku dengan caraku. sampai kapan aku harus melakukan sesuatu yang dilakukan hanya untuk bersembunyi? bukankah Tuhan melihat derajat kita dengan sikap yang kita miliki?
aku tidak akan lari lagi karena Tuhan tahu apa yang terbaik and I always believe on it. as the water in the lake, it followed the stream flowing even when it had to go through a narrow trench and dark. and it'll find its own ocean that itself don't know how wide the ocean.
thanks ariesty, secara tidak langsung sudah menyadarkanku hal penting ini :)
setiap angin yang menerpa membuatku tak bisa berceloteh, menjadikanku bukan aku lagi.
seakan aku dibungkam oleh perasaan dan pikiranku selama ini, oh tidak, yang pasti 4 bulan terakhir ini.
aku lelah, lelah sekali...
banyak hal terperangkap dalam pikiranku hingga aku tak bisa mencerna dengan baik apa maksud semua ini.
badan ini mendadak dingin, bak terjebak hujan dan angin ketika terburu ingin pulang kerumah. ingin lepas, tapi tak bisa.
aku lelah berlari.
aku berlari untuk sebuah kenyataan yang luar biasa pahitnya. aku bersembunyi di tumpukan tugas dan kegiatan di kampus. aku menutup telinga dari segala hingar bingar tentang hal itu. aku menutup mataku agar tak ada lagi air mata yang mengalir sia-sia. aku berlari hingga lelah ini pada akhirnya datang.
bukankah ada terang sehabis gelap?
berlari bukan pilihan yang baik. aku harus menghadapi. karena sampai kapanpun aku harus menopang hidupku dengan caraku. sampai kapan aku harus melakukan sesuatu yang dilakukan hanya untuk bersembunyi? bukankah Tuhan melihat derajat kita dengan sikap yang kita miliki?
aku tidak akan lari lagi karena Tuhan tahu apa yang terbaik and I always believe on it. as the water in the lake, it followed the stream flowing even when it had to go through a narrow trench and dark. and it'll find its own ocean that itself don't know how wide the ocean.
thanks ariesty, secara tidak langsung sudah menyadarkanku hal penting ini :)
No comments:
Post a Comment